ayat alkitab tentang rasisme
Didalamayat ke-3 diceriterakan betapa Nabi itu harus, "Hijrah" ke tanah yang belum pernah dijejakinya, dengan selamat. Nubuat Yesaya 29 tentang Kisah Gua Hira dalam ALKITAB. Setiap orang yang mempunyai sedikit pengetahuan tentang Injil akan dapat menebak siapa yang di mata orang-orang Yahudi rasis dan sombong ini “bukan sebuah umat
Samaseperti orang Kristen di masa lalu yang menggunakan Alkitab untuk mendukung perbudakan dan rasisme, orang Kristen terus mempertahankan pandangan mereka menggunakan ayat-ayat Alkitab. Baru-baru ini pada 1950-an dan 1960-an, orang Kristen dengan keras menentang desegregasi atau "pencampuran ras" karena alasan agama. Keunggulan
KumpulanAyat Alkitab tentang Pengharapan di Masa Sulit, Hati Damai! 25 Agustus 2021 | Life Kumpulan Ayat Alkitab tentang Kematian dan Penghiburan saat Berduka Warga China Ditangkap soal Rasisme, Suruh Anak Zambia Bicara Ini. Entertainment | 22 Jun 2022. 9 Series dan Film Terbaik Garapan Sutradara Alex Garland. Style | 22 Jun 2022.
Serahkandiri Anda pada penggenapan rencana-Nya, maka Anda akan menemukan kunci kehidupan. Kristus berjanji, “Barangsiapa mengikut Aku, is tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Yohanes 8:12). Anda akan memiliki motivasi: kemuliaan Allah. Anda akan memiliki aturan: hukum Allah.
Wanitapemberani ini, Rosa Parks, ditangkap dan didenda karena melanggar peraturan kota, tetapi tindakan pembangkangannya yang seorang diri tersebut memulai sebuah gerakan yang mengakhiri hukum pemisahan di Amerika, dan membuatnya menjadi inspirasi bagi pecinta kebebasan di mana-mana. Rosa Parks terlahir dengan nama Rosa Louise McCauley di
Quel Est Le Meilleur Site De Rencontre Pour Les Jeunes. Rasis merupakan perilaku merasa dominan dan superior terhadap kelompok lain dari ras yang berbeda. Contohnya seseorang menghina warna kulit dan lain sebagainya. Dalam Al-Qur’an, tentu sikap seperti itu harus dibuang jauh-jauh dan Islam sangat anti terhadap rasisme. Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Qur’an yang menentang rasisme, yakni Pertama, dalam QS. Ar-Rum ayat 22, bahwa manusia diciptakan berbeda-beda, baik bentuk, warna kulit, bahasa dan lainnya, yakni baca juga Hukum Merayakan HUT RI Menurut Kiai Ma'ruf Khozin Kongres Mujahid Digital, MUI Gelar Berbagai Lomba Berhadiah Jutaan Rupiah Wakil Ketua MUI Merdeka Adalah Menjaga Kemaslahatan Bangsa وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦ خَلْقُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَٰنِكُمْ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّلْعَٰلِمِينَ Wa min āyātihī khalqus-samāwāti wal-arḍi wakhtilāfu alsinatikum wa alwānikum, inna fī żālika la`āyātil lil-'ālimīn Artinya “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui”. Kedua, dalam QS. Al-Hujurat ayat 13, bahwa perbedaan ras, suku, etnik, dan lainnya supaya saling mengenal dan saling menghargai, yakni يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ Artinya “Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja'alnākum syu'ụbaw wa qabā`ila lita'ārafụ, inna akramakum 'indallāhi atqākum, innallāha 'alīmun khabīr Artinya “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. Ketiga, dalam QS. Al-Maidah ayat 2, bahwa harus bekerja sama dan bahu membahu untuk menyelesaikan masalah bersama, yakni
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sadarkah kita bahwa dunia sedang mengalami krisis toleransi? Rasisme menjadi isu yang tidak pernah berakhir di seluruh dunia. Rasisme sendiri ialah paham yang mengatakan bahwa ras diri sendiri adalah yang tertinggi dan merasa superior dibandingkan ras lainnya. Rasisme melahirkan tindak diskriminasi suku, agama, ras, budaya, adat, golongan, ataupun warna kulit. Pelaku rasisme merasa dirinya yang paling unggul sehingga mereka merasa bisa melakukan apa rasisme yang paling sering kita jumpai adalah diskriminasi warna kulit dan bentuk fisik. Diskriminasi ini dapat terjadi di tempat kerja, sekolah, tempat umum atau bahkan pengadilan. Diskriminasi juga bisa dilakukan oleh siapa aja mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Bahkan aparat keamanan yang bertugas melindungi masyarakat justru juga pernah melakukan diskriminasi. Ironisnya tindakan diskriminasi yang dilakukan kadangkala begitu parah sampai mengarah pada dalam kasus yang dialami oleh George Floyd yang meregang nyawa akibat tindakan oknum polisi. George meninggal karena disekap dengan lutut selama 9 menit oleh oknum polisi bernama Derek Chauvin. George adalah seorang yang berkulit hitam dan oknum polisi tersebut adalah seorang yang berkulit putih. Kasus ini menjadi sorotan masyarakat sebagai kasus rasisme di mana orang kulit hitam menjadi sasaran diskriminasi oleh orang kulit putih. Kemarahan publik terhadap kasus-kasus rasisme menciptakan protes anti-rasisme seperti Black Lives Matter, Papuan Lives Matter, dan yang terbaru adalah Stop Asian Hate. Menurut saya ideologi rasisme adalah ideologi yang terburuk dan terkejam. Bayangkan saja seseorang bisa dengan mudah kehilangan harga diri bahkan nyawanya sendiri hanya karena perbedaan warna kulit, ras, suku, atau agama. Rasisme dilakukan oleh orang-orang tidak bermoral dan tidak berperikemanusiaan yang semata-mata hanya untuk meraih popularitas, kepuasan pribadi, kekayaan, atau kepentingan golongannya sendiri. Kejadian 126, Berfirmanlah Allah "Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Jelas sekali tertulis dalam Alkitab bahwa setiap manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah dan kita semua adalah keturunan Adam dan Hawa yang artinya kita 1334, "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." Allah mengasihi kita tanpa pandang bulu begitu juga kita harus mengasihi sesama manusia tanpa pandang bulu seperti yang Yesus ajarkan. Jika kita menghina dan merendahkan seseorang, ingatlah bahwa kita sedang melukai seseorang yang dikasihi Tuhan dan baginya Yesus bersedia pelaku rasisme dan diskriminasi, Alkitab mencatat dalam Roma 613 "Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran."Efesus 432, ”Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” Alkitab mengajarkan bahwa setiap manusia, apapun suku, agama, warna kulit, bahasa, ras, dan status sosialnya tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah di hadapan Tuhan. Semua manusia diciptakan berdasarkan gambar dan rupa Allah yang artinya semua manusia sama dan sederajat. Sebagai warga negara Indonesia yang hidup dalam keanekaragaman, sudah seharusnya kita hidup saling berdampingan dan rukun. Sebagai orang beriman dan beragama, saya yakin agama manapun tidak ada yang membenarkan tindakan rasisme. Mari kita ciptakan dunia yang bebas dari rasisme dimana setiap orang saling menghargai hak satu sama lain. Semoga artikel ini bisa menjadi bahan untuk introspeksi diri sendiri agar kedepannya tidak ada lagi tindakan rasisme. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Orang yang rasis adalah orang yang meyakini bahwa karakteristik turunan yang dibawa sejak lahir secara biologis menentukan perilaku manusia. Doktrin rasisme menegaskan bahwa darah adalah penanda identitas bangsa-etnis. Rasisme, termasuk antisemitisme rasial prasangka atau kebencian terhadap Yahudi atas dasar teori biologis yang salah, selalu merupakan bagian integral dari Sosialisme Nasional Jerman Nazisme. Nazi menganggap semua sejarah manusia sebagai sejarah perjuangan yang ditentukan secara biologis antara orang-orang dengan berbagai ras berbeda. Setelah naik ke tampuk kekuasaan, Nazi mengesahkan UU Nuremberg pada tahun 1935, yang mengodifikasikan apa yang mereka anggap sebagai definisi biologis ke-Yahudi-an. Menurut teori ras Nazi, bangsa Jerman dan bangsa Eropa utara lainnya adalah ras "Arya" yang unggul. Selama Perang Dunia II, dokter-dokter Nazi mengadakan eksperimen medis palsu untuk menemukan bukti fisik keunggulan bangsa Arya dan kelemahan bangsa non-Arya. Kendati telah membantai tawanan non-Arya dalam jumlah yang tak terbilang pada eksperimen ini, Nazi tidak dapat menemukan bukti apa pun untuk teori mereka tentang perbedaan ras biologis di antara manusia. Rasisme Nazi menimbulkan pembantaian dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Selama Perang Dunia II, pimpinan Nazi memulai apa yang mereka sebut "pembersihan etnis" di kawasan Timur, yang meliputi Polandia dan Uni Soviet, yang didudukinya. Kebijakan ini mencakup pembantaian dan pemusnahan ras yang disebutnya "ras" musuh melalui genosida terhadap kaum Yahudi Eropa dan penghancuran pimpinan bangsa Slavia. Kaum Nazi yang rasis memandang penyandang cacat fisik dan mental sebagai bahaya biologis bagi kemurnian ras Arya. Setelah merencanakan dengan cermat, dokter-dokter Jerman mulai membunuh orang-orang cacat di berbagai lembaga penampungan di seluruh Jerman dalam operasi yang mereka perhalus dengan istilah "eutanasia."
Lori Official Writer Di Amerika, sentimen antara kulit putih dan hitam sempat menjadi masalah yang cukup serius. Bertahun-tahun lamanya masyarakat keturunan kulit hitam harus berjuang mendapatkan hak kesetaraan mereka seperti kulit putih. Setelah mengorbankan ribuan nyawa, perjuangan itu pada akhirnya menghasilkan buah yang manis. Bertahun-tahun setelahnya, sikap rasis terhadap kulit hitam bahkan dilindungi oleh undang-undang. Meski begitu, sentimen ini rupanya masih terus muncul. Bahkan sampai hari ini, Amerika Serikat ditodong dengan serangkaian serangan kriminalitas bermotif sentimen ras serta agama. Namun jika jauh ditelusuri dari kisah Alkitab, rupanya hal ini sudah terjadi sejak beraba-abad silam. Di Perjanjian Lama, misalnya, dituliskan bahwa rasisme setara dengan perbudakan. Menurut pengertiannya, rasisme adalah sistem kepercayaan atau doktrin yang menganggap bahwa ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras lain yang dianggap lebih rendah. Rasisme pun menjadi faktor pendorong diskriminasi sosial, segregasi dan kekerasan rasial, termasuk genosida. Di dalam Alkitab tindakan ini bisa dibaca dalam Keluaran 21 20-21. “Apabila seseorang memukul budaknya laki-laki atau perempuan dengan tongkat, sehingga mati karena pukulan itu, pastilah budak itu dibalaskan. Hanya jika budak itu masih hidup sehari dua, maka janganlah dituntut belanya, sebab budak itu adalah miliknya sendiri.” Jadi gak mengherankan kalau di negara-negara Timur Tengah saat ini tindakan perbudakan dianggap lazim. Karena Alkitab sendiri menuliskan tentang apa yang dialami oleh seorang budak. Di Israel, budak dianggap sebagai barang yang bia dibeli dan dijual Keluaran 21 32. Orang Ibrani harus menjadi seorang budak tidak lebih dari enam tahun Ulangan 15 12. Saat tahun Yobel tiba, maka para budak akan bersukacita karena tahun yang muncul setiap empat puluh sembilan tahun itu adalah momen dimana mereka bisa bebas dari perbudakan di Israel Imamat 25 50. Baca juga Hati-hati Pakai Sosial Media, Yuk Berkaca Dari Kasus Rasisme Natalius Pigai Ini Di jaman itu, seorang budak melakukan pekerjaan kasar meskipun mereka adalah seorang dokter, perawat, orang-orang berpendidikan dan bahkan juru kelola keuangan. Uniknya, ada banyak orang di masa itu yang menjual diri mereka sebagai budak untuk mengubah kehidupan mereka. Tapi gak bisa dipungkiri ada banyak budak yang dilecehkan secara fisik, seksual dan sosial. Di Perjanjian Baru Perbudakan Dihapuskan Kisah manusia dimulai dari Kejadian 1, dimana Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupaNya. Setiap orang diciptakan secara sengaja oleh Tuhan karena itulah dia dianggap berharga. Dasar inilah yang harusnya membuat kita sadar bahwa perbudakan atau rasisme dalam bentuk apapun harus ditolak. Ada lima alasan kenapa rasisme dianggap tidak pantas oleh Alkitab Perjanjian Baru. Pertama, kita semua diciptakan sama oleh Tuhan. Kisah manusia dimulai dari Kejadian 1 dimana Tuhan menciptakan manusia menurut gambarNya Kejadian 1 27. Setiap orang dirancang Tuhan sesuai dengan tujuannya. Karena itu gak ada hak seseorang untuk menganggap dirinya lebih tinggi dari orang lain bahkan yang berbeda ras sekalipun. Kedua, kita semua adalah keturunan dari orangtua yang sama. Setiap orang adalah keturunan Adam dan Hawa Kejadian 1 28. Sama seperti disampaikan oleh Tuhan sendiri bahwa Dia menjadikan setiap orang dari berbagai bangsa untuk hidup bersama di bumi Kisah Para Rasul 17 26. Karena air bah, semua umat manusia bisa mencari tahu asal usul nenek moyangnya Kejadian 9 1. Ketiga, setiap orang sama berharganya di mata Tuhan. Paulus menyampaikan dengan berani bahwa Tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani. Tidak ada hamba dan orang merdeka. Tidak ada laki-laki dan perempuan, karena semua adalah satu di dalam Kristus Galatia 3 28. Paulus menyampaikan hal ini karena saat itu orang Yahudi mengalami rasisme dari orang Yunani. Di cerita selanjutnya, bangsa-bangsa lain menganiaya orang Yahudi di hampir sepanjang sejarah mereka. Orang Yahudi diperbudak oleh orang Mesir, diserang oleh orang Kanaan dan suku-suku lain di sekitarnya, dihancurkan oleh bangsa Asyur, diperbudak oleh Babel dan diduduki oleh Persia, Yunani dan Roma. Ucapan Paulus ini menjadi pernyataan revolusioner yang mengubah cara pandang bangsa-bangsa di jaman Perjanjian Baru. Ayat ini menegaskan bahwa orang-orang yang melakukan tindakan rasis tidak pantas dan berdosa. Tuhan menciptakan kita untuk saling mengasihi. “dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.” Kolose 3 11 Baca juga Begini Cara Jokowi Redam Kasus Rasis Warga Papua, Semoga Indonesia Tetap Aman Ya! Keempat, setiap orang berhak menerima keselamatan di dalam Kristus. Allah mengasihi semua orang berdosa karena itulah Dia mau memberikan hak untuk memperoleh keselamatan di dalam Kristus. Seperti yang disampaikan Paulus, Tuhan berhasrat untuk menyelamatkan semua orang dalam kebenaran 1 Timotius 2 4. Yesus adalah jalan perdamaian yang disediakan Allah atas dosa-dosa kita dan bukan hanya untuk dosa kita, tapi juga untuk dosa seluruh dunia 1 Yohanes 2 2. Petrus memberitahukan semua orang percaya Yahudi bahwa Allah sendiri tidak membedakan antara orang Yahudi dan yang bukan Yahudi. Karena di dalam Kristus, tak ada perbedaan yang bisa menghalangi seseorang memperoleh kasihNya. Kelima, semua orang berharga di surga. Yohanes diberikan visi untuk menyaksikan kondisi di dalam surga. Dia mendapatkan penglihatan bahwa ada begitu banyak orang dari berbagai bangsa tinggal di sana. Dan bersama-sama berdiri menghadap tahta anak domba, berpakaian jubah putih dan memegang ranting palem di tangan mereka Wahyu 7 9. Jadi, sama seperti yang disampaikan oleh Paulus bahwa tindakan rasisme dalam bentuk apapun yang terjadi saat ini sama sekali tidak dibenarkan menurut Alkitab. Karena setiap orang sama dihadapan Tuhan dan berhak mendapatkan perlakuan yang sama. Sumber Halaman 1
Ilustrasi tindakan tolak rasisme. Foto Unsplash/ loganweaver"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.""Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.""Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu masa Jahiliyah bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk."
ayat alkitab tentang rasisme